Thursday, December 06, 2012

Granada

Setelah melewatkan empat malam di Barcelona, tiga malam di Sevilla plus day trip ke Cordoba, saatnya kita lanjut ke Granada dengan bus. Tiket seharga 21 Euro per orang. Di Granada rencananya kita cuma dua malam sementara cukup banyak destinasi yang pengen dilihat sehingga jauh-jauh hari kita udah rencana schedulenya. Terutama untuk Alhambra yang tiketnya pasti habis dan harus dipesan minimal semalam sebelumnya kalau via hotel dan baiknya jauh-jauh hari kalau via website resminya.

Jadi rata-rata hotel di Granada pasti mempromosikan dirinya memiliki link khusus untuk mendapatkan tiket yang diperebutkan ini. Habis Alhambra dikunjungi oleh jutaan turis tiap tahunnya dan rata-rata yang ke Granada ini pasti karena mau ke sini. Katanya sih Alhambra jadi terkenal lantaran novel Tales of Alhambra karya Washington Irving. Berkat novel ini, istana dan benteng yang sempet terbengkalai ini akhirnya dipugar dan menjadi salah satu atraksi wisata paling populer di Spanyol.

Hotel yang kita dapat adalah Hotel Albero. Letaknya agak jauh di pinggiran kota, udah deket-deket jalan tol ke luar kota dan di kaki gunung. Tapi katanya akses ke Alhambra deket, ada bis khusus juga jadi seneng aja pastinya. Mana harganya juga termasuk yang murmer, cuma 40 Euro semalam:) Sekalian koreksi ternyata Hosteleria del Laurel di Sevilla harganya lebih mahal dari ini.


Yang menjadi masalah di kota-kota selain Barcelona dan Madrid adalah sebagian besar penduduknya tidak bisa berbahasa Inggris termasuk resepsionis hotel. Salah satu alasan kita memilih hotel ini adalah setelah baca-baca dari reviewnya adalah ownernya bisa berbahasa Inggris dengan baik. Tapi sayangnya dia tidak stand by terus dan hanya datang berkala. 

Sempet bingung dan berusaha tanya resepsionis on duty tentang bus ke pusat kota dan akhrinya lost in translation  huhu.. Untunglah setelah berkeliaran di sekitar hotel dengan tampang bingung, kita ketemu warga sekitar yang bisa berbahasa Inggris dan nunjukin halte yang benar, ternyata memang ada tiga halte ke arah yang berbeda dan gak ada petunjuk2nya, jadi harus tahu jelas kita mau ke arah mana.

Kalau jalan ke pusat kota yang menarik adalah daerah Albaizyn (Albaicin). Ingat kan abad 13 bangsa Moor terusir dari banyak daerah karena masuknya kerajaan Kristen oleh Raja Ferdinand. Nah bangsa Moor banyak yang mengungsi ke Granada dan menempati area berbukit-bukit dan disebut Albaizyn. Sebagian masih menjadi penduduk di area ini dan  beberapa yang gua lihat membuka usaha souvenir.




Albaizyn kala malam



Di sini sempet mampir ke fine restaurant karena hubby baca review ada paella terenak ...

Seafood Paella
Gambar di atas paellanya datang dalam keadaan mengepul-ngepul dan masih dimasak oleh waiternya. Paella adalah semacam nasi goreng Spanyol kalau gua bilang dan dengan bumbu khas yakni safron. Kalau menurut review jangan pernah makan paella di cafe2 pinggir jalan yang harganya sepanci cuma 10 Euro karena pasti palsu. Instead of safron, mereka cuma pakai kunyit biar keliatan kuning. Nah, kalau paella ini harganya 35 Euro dan rasanya? Huaaa... masih enakan nasgor tek2:) Habis paella seafood ini khasnya adalah becek2 gitu dan gua rada geli makannya, kalau seafoodnya sih emang banyak dan enak.

Gak puas dengan paella, malam selanjutnya kembali dong ke bar tapas dan nyarinya yang paling favorit yakni La Bodegas Bar. Serunya bar tapas asli ya begini ini,  berdiri bok!! Terus yang tergantung2 itu  iberian ham  (jamon) yang lezat dan terkenal.

Suasana dalam La Bodegas Bar

Setelah beberapa menit berdiri, untungnya ada waiter bapak2 tua yang mempersilahkan gua duduk di bagian bertuliskan reserved. Gua emang udah capeeeek banget seharian jalan dan gak bisa bayangin harus dinner sambil berdiri pula. Sambil minta bapak waiter itu merekomendasikan makanan terenaknya dan akhirnya kita pesen :
Platter of Salmon, ham, cheese and caviar

Ribs

Makanannya enaaaaak bener, gak boong. Terutama ribnya empuk dan meresap bumbu2nya. Gua sampai gak malu-malu jilatin piring deh:) Makanan Spanyol emang enak-enak bener dan ribs ini pastinya salah satu yang terlezat.

Sengaja gua cerita tidak berdasarkan kronologis waktu tapi area. Jadi area Albaizyn ini bisa pasti kita datangi tiap hari karena banyakan restoran, bar, bakery dan toko-toko. Jalan- jalan di Albaizyn cuma besar di bagian awal seperti foto di atas. Tapi kalau kita mau menelusuri lebih dalam termasuk ke tempat kita bisa ngeliat Alhambra harus meliuk-liuk ke gang-gang seperti ini :


Kalau lanjut lagi kita sampai distrik yang namanya Sacromonte. Bukit-bukit ini dipenuhi oleh gua-gua yang didiami oleh kaum gypsi. Gypsi ini aslinya sih berasal dari India tapi sudah berbaur kebudayaannya dengan budaya Afrika dan Eropa lainnya sebelom akhirnya mereka menetap di sini abad 15. Btw tarian flamenco juga aslinya dibawain oleh orang gypsi lho, dan sampai sekarang Sacromonte ini terkenal dengan pertunjukan tarian flamenco yang diadakan di dalam gua-gua. Kita gak nonton lagi karena tempat ini rada jauh dari hotel, dan biasanya flamenco mulainya malam-malam jadinya kita khawatir kalau sampai gak dapat bus kembali ke hotel.
Salah satu tempat pertunjukan flamenco

Panas terik manjatin bukit
Kalau ada yang bertanya-tanya kenapa gua ribet bawa jaket segala padahal panas begitu, karena saat keluar dari hotel, dingiiiin banget, kayaknya cuma 10-12 dercel hiks, kalau siang-siang begini meskipun terik sebenarnya cuma sekitar 25 dercel sih. Cuma namanya daki bukit sampai ke atas-atas itu lumayan juga bikin ngos-ngosan.

Goa tempat pertunjukan flamenco
Kita sempet disambut oleh seorang wanita gypsi yang ramah bener dan kita dipersilahkan lihat-lihat ke dalam rumahnya, salah satu area adalah untuk pertunjukan flamenco ini. Kalau sama gypsi di sini yang punya pekerjaan dan tempat tinggal tetap gua gak takut. Emang gak boleh berprasangka ya, tapi kita udah baca banyak review tentang wanita gypsi yang maksa  meramal nasib atau menjual bunga. Kenyataannya selama di berbagai kota kita selalu ketemu dan dihadang oleh mereka. Ada yang berusaha menjejalkan bunga kering ke tangan kita sambil bilang free...free. Tapi kalau bunga sudah di tangan dia akan maksa minta duit. Cara paling aman katanya buka telapak tangan sambil bilang tegas no. #facepalm artinya yak hehe..

6 comments:

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.
Leony said...

Itu tempat ntn flamenconya emang sempit ya El? Gue gak tahan liat jamon iberica sama ribsnya itu, serasa paikut. Paella di US kl real spanish resto juga mahal banget. Jd jarang deh mkn paella. Bener, mending makan nasgor seafood hihihi.

Arman said...

di LA juga ada city yang namanya alhambra. gudangnya resto2 chinese yang enak2. dan isinya orang chinese semua. dimana2 plang2nya huruf chinese. bener2 berasa kayak di HK. hahaha.

Once in a Lifetime said...

@ Leony :Iya, Le. Makanya elo mending reservasi minimal sehari sebelomnya. Kalau yang di Sevilla lebih gede karena tiap sisi bisa tiga lapis kursi, kalau yang di gua ini kan cuma sebaris. Oh, di US banyak Spanish restokah?

@ Arman : Lha, ini yang lucu hehe.. Kok Alhambra jadi China town? Mending namanya Forbidden city atau apa gitu:P

Pucca said...

kalo ke eropa gini emang makanan harus disiapin budget khusus ya saking harganya mahal2 disana, tapi kalo gak coba pasti nyesel udah jauh2 gak nyobain, apalagi yang doyan makan.
itu yg digantung daging apaan sih el? serem kali babi ya?

Once in a Lifetime said...

Viol, kan gak tiap hari.. sehari2nya banyakan di bar tapas kok. Tul, tebakannya.. jangan keburu serem, jamon iberian ini sudah diklaim sebagai ham terenak di dunia:P

Post a Comment