Friday, January 29, 2010

Bangkok Undercover

Masih hari kedua..

Siang itu seminar dimulai, gua duduk dengan seorang kolega dari Malaysia. Basa-basi, cerita sana cerita sini (sebenarnya banyakan dia yang nanya2 karena gua kan maunya nyimak pembicara:P), dia tiba2 tanya : 'Why are you look so young?' Gua yang ada speechless sesaat, rada2 kesel soalnya nadanya agak meremehkan gitu dan tau2 gua asal jawab aja : 'Because I'm still young'. Dia agak terkesima he..he.. tapi habis itu dia jelasin bahwa di negaranya dia mesti kerja dulu sama pemerintah apalagi dia dari Army Force. Ya samalah, pak. Di Indonesia juga ada yang namanya WKS, Inpres, PTT dsb.

Sehabis seminar dia tanya lagi kita dinner di hotel jam berapa startnya. Gua jawab kontingen dari Indonesia nggak makan di hotel tapi ada acara makan berupa Dinner Cruise dari Vaya Tour. Langsung dia rada sewot, 'Why you Indonesian people have a special treat???'. Kali ini tanpa ragu gua jawab, 'Because we, Indonesian are special!!' LOL! Ekspresinya kayak orang sakit perut terus komplen2 ke teman2nya kenapa mereka tidak mendapat treat yang sama:)

Malam itu kita dinner di kapal yang beralih fungsi menjadi restoran (Royal Princess Dinner Cruise). Makanannya lumayan banyak dan enak. Tapi gua gak sempet foto karena makannya prasmanan dan desak2an. Jadi 1 kapal itu bukan cuma kita tapi ya beserta turis mancanegara. Ada live music dengan penyanyi yang pintar menyanyikan segala jenis lagu dari lagu Barat, Mandarin, Jepang sampai Arab. Begitu musik Timur Tengah mengalun, tamu dari Iran segera berdansa penuh semangat bersama penyanyinya di dak. Suasana 2 jam terasa meriah dan mengesankan. Selama perjalanan kita juga melihat bangunan2 khas Thailand seperti Wat Arun dsbnya yang sudah gua lihat tadi siang. Tapi kalau malam ternyata jauh lebih bagus lho.

foto : thailandhighlight.com

Sehabis makan acara bebas, ibu2 mayoritas mau ke Suanlum Night Bazaar buat syoping2, gak bisa dibujuk dan ditawar. Kecuali gua. Gua penasaran ama acara undercovernya tapi kalau hanya gua cewek seorang sungkan juga hiks..hiks.. untunglah ada kolega yang membawa istrinya jadi gua gak risih2 amat. Pada ngertilah ya apa yang gua tonton: merokok, membuka botol, meniup lilin ultah etc ala Thai. Hati gua miris dan kasihan melihat mereka, tapi kayaknya fun aja ngejalaninnya. Sebelumnya gua baru baca 'Eleven Minutes'nya Paolo Coelho jadi gua merasa melihat persamaan antara mereka dengan Maria figur dalam buku itu, tidak pada tempatnya gua menilai ataupun menghakimi.. pasti mereka jg menempuh perjalanan yang jauh sampai akhirnya berakting di panggung itu.

Sehabis itu jalan2 ke Patpong (red districtnya Bangkok). Mengingatkan gua sedikit akan red district di Amsterdam tapi ya, yang ini masih dalam batas2 kesopanan kok, cuma bar2 sengaja dibuka pintunya lebar2 dan gadis2 manis Thai berpakaian minim menari-nari di panggung di hadapan tamu yang sedang minum di bar.

Hari ketiga..
Dari pagi sampai siang seminar dilanjutkan dengan acara city tour. Pertama-tama kita ke Grand Palace yang sekompleks dengan Emerald Buddha. Kompleks ini dibangun oleh King Rama I sewaktu dia memutuskan untuk membangun istana dan pusat pemerintahan di sebelah timur sungai Chao Phraya.

Luasnya sendiri 200 rb meter persegi dan bukan cuma istana namun ada juga Wat Phra Kaew (Wat = Wihara) yakni wihara yang didalamnya terdapat patung Buddha yang terbuat dari batu emerald. Memang bagus banget patungnya, seakan2 mengeluarkan sinar kehijauan dan patung ini diberikan baju sesuai musimnya, kemarin itu patung Buddha mengenakan pakaian musim dingin. Di sini kita tidak diijinkan membawa kamera sama sekali.

Di kompleks ini juga ada Chakri Mahaprasad Hall yang unik karena bentuknya merupakan perpaduan antara model barat dan Thailand. Ceritanya Raja bermaksud membangun reception hall yang representatif bergaya Barat namun ditentang oleh tetua2. Mereka lebih menyukai bangunan bergaya asli Thailand untuk menunjukkan kebudayaan mereka dan setelah 6 tahun perundingan barulah disepakati tubuh gedung bercorak Renaissance namun atap (yang lebih tinggi hirarkinya) memakai gaya Thai asli. Raja Bhumibol Adulyadej sendiri tidak tinggal di sini lagi dan tempat ini semata2 menjadi tempat wisata yang rame pisan. Gua lihat masyarakat di sini menaruh hormat pada Raja, entah di restoran, di toko atau di hotel suka ada foto raja versi tidak resmi misalnya sedang main golf, senyum dll.



Setelah itu kita naik long boat ke Wat Arun (temple of the dawn). Gua sempat naik tangganya yang terjal ke atas dan lagi2 bersama seorang kolega cowok dan seorang manager dari perusahaan farmasi. Yang laen sibuk belanja di kios2 sekitar Wat Arun. Waks.. dua kali gua sudah melewatkan ajang syoping:(. Biar begitu gua enjoy naik ke atas, lihat pemandangan ke bawah yang bikin gamang dan turunnya syereeem ternyata, pantesan pada gak mau naik, Masa dari kontingen kita yang rame cuma bertiga lho yang naik, kayaknya pada udah pernah dan kapok he..he.. Gak pa pa itung2 olahraga membakar kalori makanan enak di Bangkok*menghibur diri*.

Sore itu masih sempat dibawa ke toko permata yang buat gua boring..boring... Gua ngomong gitu karena gak ada yang beliin hehe.. ada kolega2 yang beliin istrinya berset2 permata. Lihat harganya langsung gua gak napsu. Untunglah setelah itu kita makan di restoran yang katanya terenak di Bangkok yaitu D'Jit Pochana. Yah, lumayan enak sih tapi gua gak yakin ini restoran terenak. Gua gak posting foto makanan soalnya pada senyam-senyum kalau gua mengeluarkan kamera terus jepret2, pada kompakan tanya : "Elisa, kita udah boleh makan?" Huhuhu... jadi sungkan dan gak pernah foto makanan lagi.

Malam itu sementara gerombolan wanita bersenang2 ke Mahboon Krong (MBK) yang katanya mirip ITC, sebagian ke Siam Paragon dan laennya cinta mati balik ke Suan Lum. Di lain pihak gua dan cowok2 nonton Calypso Cabaret di Hotel Asia. Teman gua bilang sayang duit beli tiket + tips tourguide nganterin = 900 bath (270 rb) bisa dapet banyak di Suan Lum tapi gua gak nyesel kok. Menurut gua transvestis di Bangkok mendapat tempat dan kedudukan yang cukup terhormat di masyarakat Thailand dan mereka membuktikan bakat dan kemauan mereka dengan memberikan pertunjukan yang bagus dan profesional, baik koreografer, tata rias, tata panggung dan busana maksimal semua. Ada yang keliatan masih macho tapi ada pula yang halus, mungil dan cantik banget.

Gua pernah nonton di Discovery kalau nggak salah bahwa transvestis di sana tidak dihujat tapi diterima sebagai gender ketiga. Dalam ajaran agama mereka pun dikatakan transvestis memang harus menjalani karmanya spt ini dan kalau berlaku baik bisa mencapai nirvana (koreksi kalau salah ya..)



Habis acara gua minta ngebut ke Suan Lum berhubung kita yang mengikuti 'Bangkok Undercover' dua malam ini belom menginjakkan kaki di surga buat shopaholic. Apa daya seorang istri dari kolega senior memaksa kita mengantarnya ke Hard Rock Cafe buat beli kaos, menurut dia tidak akan makan waktu karena dia dan anaknya cuma mau beli dan kita bisa langsung jalan lagi. Ternyata apa yang terjadi, bukannya langsung beli tapi satu2 dielus, ditimang, dipas ke badan... Arggghhh!!! 30 menit berlalu dan belom ada satupun yang dipilih, untunglah ada kolega senior laen yang sudah mulai ngambek dan meminta tour guide menegur. Huhu.. biar ditegur ternyata cuek dan stucklah kita hampir sejam di sana. Untuk menghilangkan kedongkolan gua nonton aja kompetisi band lokal di panggung terbuka persis di depan HRC. Itulah nggak enaknya ikut rombongan, kalau bertemu dengan yang spt ini!

Tiba di Suan Lum beneran deh, udah hampir jam 12 malam dan toko2 ada yang sudah berbenah, hiks.. Gua seperti Cinderella yang dikejar waktu harus pulang sebelom menjelma balik menjadi upik abu. Hasilnya adalah baju Denzel dan kemeja hubby dari Thai Silk dua biji. Legaaa.. begitu tour guide bilang waktu selesai, gua asal nyambar aja selembar celana unik khas Thai buat gua, gak pake nyoba lagi. Memang sih masih ada rasa kesal dan penasaran tapi sedikiiiit lah, prioritas gua emang 1) Jalan dan petualangan 2) Wisata kuliner 3) Syoping. Jadi sori teman2, gua gak tahu MBK sebelah mana, atau benarkah barang di Paragon keren soalnya gua gak nginjak sama sekale.

Hari keempat..
Jam 5 morning call, busyet. Jam 6 berangkat ke Suvarnabhumi Airport untuk mengejar pesawat jam 9.40. Menurut gua kepagian tapi tour guide takut kita terjebak kemacetan dan terlambat. Syukurlah jalanan lancar dan jam 9.45 kita take off dari Bangkok. Good bye, Bangkok.. thank you so much for your hospitality and till we meet again...!

17 comments:

美鈴 &彩香 said...

enaknya bisa seminar sekalian jalan2..yg sip restoran kapalnya ya??
makan smbil nikmati pemandangan...
hoho kpn ya gw bs ke sono tanpa buntutt???

Arman said...

huahaha ya terang aja yang orang malay ngiri... kok asik amat yang indo ada dinner cruise segala... huehehehe...

mbk gak ada apa2 menurut gua. gak ok. kalo suan lum tuh baru ok. kita dulu sampe 2 malem berturu2 ke suan lum. huahahhaa...

Anonymous said...

asik banget ke bangkok!!disana kan murah" el. makanannya juga enak" lg..hehehehe..gw demen bgt beli mangga disana,kyk dipakein bumbu apa gitu..enak bangeeeeetttttt...

Veny said...

Lis laen kali lo pergi lagi
sendiri lbh puas . g ga suka suan lum , g blg biasa aja lagian brg2 nya mahal . banyakan jual cemilan n suvenir2 gt . mkn juga ga enak .
kalo patpong g juga ga gt terkesan biasa aja , g lbh suka ngiter2 di pratunam shopping n liat2 di grosiran kosmetik plus jajan2 makanan sepanjang jalan . huahh g pgn ke bangkok lagi tapi AA skrg kok mahal yah ke BKK ???

Ratusya said...

wow.. seru banget euy...
puas gua baca cerita yang orang malay itu.. huahaha.. yes, because we're so special... mantap!!!

btw, shopping cinderela masih banyak yang buka & masih banyak pilihannya kah?

Belzy said...

Enak bangettt el, seminar plus jj gitu huehehehehe....:).
Bangkok = banyak makanan enak nan murah :). Tom yum nya top banget dah!! :).

Pitshu said...

hooo senang na seminar sambil jalan2.. klo malam naik boat gitu dikali na, enak lho! banyak pemandangan indah salah satu na emang wat arun itu, oh iya.. yang langka juga di sana masjid katanya se bangkok cuma ada 3, dan klo ga salah deket kali sana, ada 1 deh ^^

g ga sempet ke wat arun nich, tapi klo di liat2 kuil dimana2 sama aja sih kekekeke :), asma budha 4 wajah yang katanya terkenal banget hahaha

Mamana Clo said...

kebanyakan orang ke bkk emang tujuannya belanja ya.. lain kali kalo kesana berarti jangan ikut tour yah.. biar puas hehee...

Once in a Lifetime said...

@ Mama Mei&Xiang : sekali2 hanimun kedua hehe.. atau anak2 kan udah rada gede, bisa kok dibawa:)

@ Arman : Oh, ya? Gua cuma denger dari temen2 yang udah bikin perbandingan segala.. nggak tahu napa katanya murah MBK, tp kalo bener gak ada apa2 gua rada terhibur deh gak kesampean ke sana haha.. Wah, ternyata elo malah 2 malem kesana, puasss banget ya?

@ Jess : gua gak sempet nyoba mangganya hiks, pantesan banyak yang beli.

Once in a Lifetime said...
This comment has been removed by the author.
Once in a Lifetime said...

@ Veny : Di mana itu pratunam? gua baru tahu tuh, harusnya sebelom pergi gua tanya2 elo ya.. tadinya kirain emang pasrah aja mau dibawa kemana soale tujuan utama kan seminar. Iya, seingat gua dulu harganya murah, kemarin gua lihat sejutaan semua:( Tunggu promo aja, Ven.

@ Ratu : Iya, kamu mestinya lihat ekspresinya,mbak..he..he.. Suan lum banyak pilihan dan masih ada yang buka cuma namanya belanja kalau diburu2 gak asyik, mana gua nawarnya asal jadinya hiks..

@ Belzy : Iya, memang gua ke dpnnya harepin jalan2nya sembari seminar ajalah, kan sambil menyelam minum air, gak usah keluar biaya sendiri:) Emang gua seneng banget tom yum sampe beli mie instant tom yum segala he..he.. habisnya gak ngerti masak sendiri. Ada resepnya, bel?

Once in a Lifetime said...

@ Pitshu : Iya, temple emang mirip2, tapi kalau belom pengen juga liat kayak apa. Patung 4 wajah apa mungkin Emerald Buddha. emang kalau di postcard selalu dalam 4 pose karena ganti kostum setiap musim.

@ Xiao : banyakan prioritas belanja, karena barang cukup murah dibanding Sgp, HK.. maunya pergi sendiri tapi jadi bayar sendiri juga hehe..

Pucca said...

gua juga dulu gak sempet belanja belanji kok, tenang aja kapan2 bisa pergi lagi el..
emang ikut tour gak enak kalo ada orang yang kurang toleransi kaya gitu tuh, gua juga lebih asik rasanya jalan sendiri :)

Y3nn1 said...

eh, gw kurang ngeh tuh acara undercovernya. Tiup lilin ala thai emangnya apaan?

Once in a Lifetime said...

@ Vio : Iya maunya pergi sendiri tapi pan gak gratisan he..he..
Gua sungkan kalau sama yang tua2, kalo yang muda kek gitu kita mah tinggalin aja biar pulang naik tuk2 huehue...

@ Y3nn1 : Ha..ha.. kurang jelas ya, susah sih dijelasin ntar blog gua dicekal:P Ntar kalau ke Bangkok nnt sendiri deh.. pasti seru!

Unknown said...

Jadi kenapa orang Indo bisa ada dinner cruise? *dipentung*
Jarang2 ya cewe ga demen shopping pas lagi berlibur.. :)
under covernya itu kudu tunjukkin paspor ga ya? ingetnya dulu pas ke genting masuk kudu tunjukkin paspor. terus ke thai, kayanya pada mau nonton, tp kenapa ga jadi lupa..
tp itu pas kelas 2 smp dhe kayanya.

Once in a Lifetime said...

@ Willy : itu kebijakan masing2 divisi negara, Wil. Karena kontingen Indonesia paling banyak maka panitia memasukkan kita ke Vaya Tour, nah yang ngatur acara cruise kan tour bukan panitia lagi.Nonton begituan gak pake nunjukin paspor kok, gua kan udah jauh dari 17 thn hehe.. kalau kelas 2 SMP terang aja diusir jauh-jauh..hush..hush:)

Post a Comment