Arus Liar

Waktu diajak, mau gak ikutan arus liar, gua langsung waspada : "Arus liar apaan? arus menentang kebijaksanaan rumah sakit atau isu politik?" Garing ya, tapi emang itu lho yang terbersit di benak gua. He..he.. tyt maksudnya rafting aka arung jeram yang diprakarsai oleh Arus Liar Adventures. 

Kalau di Dufan, gua emang paling demen niagara dan arung jeram ini. Sayangnya karena bikin basah kuyup terpaksa mainnya terakhir dan gak mungkin dua kali soalnya kan gak lucu basah2an ngantri lagi, kecuali sepi kali ya. Terus temen2 termasuk hubby gak tll seneng basah2an, apalagi repot harus bawa baju ganti segala, jadi dua kali terakhir gak main deh, kecewaaa...

(sumber : www. ancol.com)

Akhirnya dua minggu lalu  gua bisa puassss2in! Syik, Asyik ! Rafting here I come, wait for me!!! batin gua sewaktu mau berangkat ke Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Karena berangkatnya terlanjur sore lantaran tunggu hubby selesai kerja, kena macet bo! Mana salah masuk ke jalan berlika liku dan terjal, akhirnya 5 jam baru kita nyampe Hotel Augusta. Dan  semangat gua yang menggebu2 pas berangkat perlahan2 lumer akibat mabok darat! Denzel malah lebih tahan naik mobil dari gua deh, gua udah membisu dengan muka keijo2an menahan pusing dan mual sementara sang bocah setelah 3 jam duduk manis akhirnya bosen dan mulai bertingkah aneh2 : kayang2, nandak2, bergantungan di pegangan dekat pintu sambil teriak2 bahwa dia itu monyet, berdiri di paha gua tanpa peduli gua protes kesakitan. Uh-uh, ke Bandung sih dia bisa duduk manis, berarti batas kesabarannya sekitar 3 jam aja.

Sampai hotel, langsung dinner. Makanannya gak gua foto, gak menarik! Menang di variasi dan kesegaran seafoodnya doang, tapi masa ikan dan udang dibakar tanpa bumbu?? Untung disediakan sambal dan kecap. Setelah itu tidur karena jam 7 teng harus berangkat ke lokasi (sekitar 45 menit dari hotel).

Pelayanan cukup memuaskan, kita dipakein rafting equipment dengan standar internasional, dikasih kaos dan sandal gunung yang bisa dibawa pulang. Takutnya pake sendal jepit atau sepatu kan bisa hanyut. Instrukturnya juga ramah dan sabar2. 

Raftingnya juga benar2 puas lho ada kali 4-5 jam termasuk berhenti sekali sambil minum kelapa muda dan ngemil kue2. Gua lupa berapa persis jaraknya, sekitar 15 or 17 km gitu. Awal mulai ada peserta yang ngeliat ke sungai Citarik terus berseloroh " Huh, arus liar (arus pembohong), tenang2 begini kok!".

Ternyata air tenang menghanyutkan, belokan pertama langsung curam dan membuat jatuh dua peserta (bapak dan anak) sekaligus. Padahal si bapak cerita kemudian, dia udah ngikutin instruksi lho. Jadi ceritanya sebelum mulai kita dikasih pengarahan cara memegang dayung yang benar (ditahan sama jempol kait ujungnya), cara melepaskan diri dari batu2 kalau nyangkut, cara bertahan di air kalau sampai terlempar dan yang terpenting cara bertahan biar gak terlempar. Nah kalau instruktur teriak " BOM!", kita harus segera loncat masuk ke tengah, kalau lagi gak bahaya kan kita duduk di pinggir tuh 3 kiri dan 3 kanan. Si Bapak yang jatoh udah berusaha loncat ke tengah tapi gak tahu kenapa dia malah jumpalitan di udara dan terjun bebas ke sungai! Biar kata pake helm kan banyak batu, sereeem juga ya sebenarnya. Selama perjalanan ada beberapa peserta lagi yang jatuh dan yang lucu, ada satu peserta  ketinggalan di batu akibat ikut2 mendorong waktu perahu kejepit. Nah begitu perahu lepas kan langsung melaju kenceng, yang ada dia termangu2 sedih he..he... Untunglah kita selalu dikawal sama satu perahu SAR yang isinya petugas medis dan paramedis.

Karena lagi musim hujan,  Citarik cukup kenceng arusnya. Temen gua langsung berseri2 puas, pas dia datang bulan Juni, katanya air sungai dangkal dan gak seasyik kemaren. Perjalanan sepanjang rafting kebanyakan sawah, semak2 dan pemukiman penduduk. Bocah2 tak berbaju dengan lincah melambai2 ke arah kita. Ada juga nenek2 tak berbusana asyik mencuci, kayaknya masih pedalaman banget nih:)

Soal basah, gak usah dibilangin lagi, basah sebasah2nya sampai lapisan dalam bo! Mana di tengah perjalanan sempet hujan pula tapi sekali lagi bagi yang demen, ayo silahkan nyoba. Asyik banget, gak bohong deh. Gua sempet ditawarin duduk di baris pertama tapi masih agak takut, untung deh soalnya yang paling sering kesirem ya yang duduk depan, bapak yang di depan gua sampai gelagapan kesirem air melulu hihihi..

Denzel ikut? Nggak ding, mana boleh? minimal 12 tahun. Dia sama BS di hotel ngikut acara untuk anak2. Lumayan dapet goody bags, stationery dan tas yang isinya perlengkapan makan. Pulang2 kita segera siap2 pulang ke Jakarta. Sebelumnya bawa Denzel foto2 sebentar di pantai Pelabuhan Ratunya. Perjalanan kali ini bener2 memompa adrenalin dan tak terlupakan:) Oh, ya postingan ini telat 2 mgg lantaran nunggu CD foto yang baru dikasih ama panitia.

The Very Young Man and The Sea