Monday, April 18, 2011

Vienna

Tanggal 11-17 Maret, gua berangkat ke Austria dalam rangka kongres. Di itenary travel tulisannya sih 7 hari, tp cuma 4 malam doang. Aneh tapi nyata kan? Haha.. mungkin travelnya sengaja nulis seperti itu biar kesannya tournya panjang. Jadi sebenarnya berangkat tgl 12 Maret 00.40 dengan Emirates, tapi ngumpulnya kan tanggal 11 jam 10 malam di airport. Terus masih minus 2 malam lagi? Maksudnya kita nginap di pesawat dan saat transit di Dubai:(

Naik Emirates lumayan ok berangkatnya, cuma entah dirancang utk orang Arab yang berperawakan tinggi, kaki gua agak menggantung alias tidak bisa menginjak lantai kalau duduk. Kirain karena gua sendiri yang imut (Baca : pendek) tapi ternyata teman2 termasuk cowok yang berperawakan sedang ngeluh hal yang sama. Tapi tiap pesawat beda2 soalnya pas perjalanan pulang nggak tuh. Pelayanan, in-flight entertainment (film2 bersubtitle bahasa Arab) dan makanan cukup memuaskan. Mana pramugarinya kan cantik2 tuh, sampai ada seorang kolega yang naksir berat.

Ada plus minusnya transit di Dubai, perjalanan jadi kepotong di tengah dan tidak berasa tll panjang, tp tidurnya juga kepotong. Airport di Dubai sih sebenarnya keren habis, lengkap dengan kamar mandi bershower, kursi panjang untuk tidur yang berterbaran di mana-mana, duty free shop yang lengkap (sebenarnya bukan duty free lagi wong barang di Dubai semuanya bebas pajak). Cuma kalau 5 jam di situ-situ aja ya bosen juga.

Gua susah kalau cerita kronologis ngapain aja di sana, enakan gua rangkum aja :

1. Hotel
Gua nginap di Mercure Wien Europaplatz. Hotelnya sih bintang 4 dan reviewnya di tripadvisor hanya so-so. Untungnya hotel ini di pusat keramaian sih jadinya masih bisa jalan2 sendiri sekitar sana. Pokoknya jangan berharap hotel ini seperti hotel bintang 4 di Jakarta, kalaaah jauh. TVnya pun masih TV tabung 14 inch. Breakfast lumayan enak, tapi lama-lama bosan dengan menu yang itu-itu saja.


Dekat hotel ada stasiun kereta api, ada pusat perbelanjaan berupa toko2, restoran dan mal. Yang janggal adalah semuanya tutup jam 6-7 malam bahkan pada malam minggu!!! Hari minggu lebih gawat lagi malah tutup semuanya dan Vienna menjelma spt kota mati. Katanya sih karena upah/gaji karyawan sangat mahal, sehingga kalau toko itu ingin tutup jam 8-9 malam, bisa2 dia bangkrut membayar upah lembur. Tapi menurut tourguide kami, akhir2 ini dengan derasnya imigran dari Asia terutama Cina yang notabene rajin, pekerja keras, ada beberapa toko milik mereka yang buka sampai larut malam lho. Tapi hal ini kurang disukai oleh warga setempat karena merasa tersaingi.

Hari biasa, cukup ramai kan?

Sunyi senyap di hari Minggu

Kalau restoran2 dan supermarket tertentu (jarang sekali) ada sih yang buka hari Minggu. Katanya lagi warga Austria tuh senang nonton bola di akhir pekan dan benar-benar menghabiskan hari Minggu di rumah sambil beristirahat setelah penat kerja seminggu. What a life! Udah gak kena macet, gaji tinggi, jam kerja fix , stabilitas negara dan ekonomi kuat, semua serba teratur dan aman, mana pemandangan indah pula. Tak heran kualitas hidup warga kota ini paling tinggi di Uni Eropa dan ketiga tertinggi di dunia setelah Zurich dan Vancouver. Jadi pengen pindah ke sini *mimpi*.

Oh, ya gua kali ini ikutan tour. Tour ini bukan yang kemaren di Belanda, dan jauh lebih asyik karena guidenya berpengetahuan luas dan kocak. Baru kali ini gua ketemu guide yang kayak ensiklopedia berjalan. Sejarah dan politik yang biasanya membosankan, kalau diceritain ama dia jadi seru dan menarik.

2. Konser musik klasik Vienna
Karena ini emang negara yang melahirkan banyak komposer jenius, gak salah kalau salah satu atraksi utama adalah konser musik. Mozart, Beethoven, Strauss, Schubert, Brahms dan masih banyak lagi yang gua gak tahu. Kalau mau beli tiket konser ini mudah. Selain di Stephanplatz, kayaknya di beberapa tempat yang penuh turis pasti ada beberapa orang berwig ala Mozart nawarin tiket. Bahkan di depan tempat kita kongres juga ada dan gua sempat culik satu buat foto bareng haha... Trus karena kita nontonnya rame2, tiket yang harga aslinya 52 Euro untuk kelas B (ada empat kelas yaitu VIP, A, B, C), kita tawar habis jadi 30 Euro/orang. Teman gua yang jago musik nganjurin kita malah jangan terlalu depan agar semua instrumen musik terdengar seimbang. Kecuali kalau mau nonton opera baru sebaiknya pilih tiket VIP. Alasan lainnya dan yang paling bener sih karena VIP tuh mahaaal haha.... Setelah nonton gua ngerasa worth every single cents!! Selain ada classical music, ada ballet dan nyanyian. Karena udah murah kali ya, buku program harus beli lagi 5 Euro. Btw kalau lagi konser foto boleh tapi gak boleh pakai blitz yang mana hasilnya jelek banget, so gak gua pajang.

Emang sih ini bukan Vienna Philharmonic atau Vienna Boys Choir yang terkenal seantoro dunia. Bukan pula konser yang diadain di Opera House yang gede di mana tiketnya bisa ratusan euro dan harus booking jaaaauuuh hari sebelomnya. Konser yang kita beli ini letaknya di Kursalon, tempat Johann Strauss pertama ngadain konser tahun 1868. Bangunan kuno ini letaknya di Stadtpark, salah satu taman terkenal di Vienna. Selain itu ada patung dan monumen Johann Strauss juga.

kiri : Kursalon,
kanan : Stadtpark dengan patung Johann Strauss berwarna keemasan di ujung

3. Schonbrunn Palace
Istana musim panas bergaya Rococo ini memiliki 1400 ruangan, so kebayang luasnya seperti apa. Karena indahnya yang katanya menyaingi Versailles di Perancis, istana ini merupakan obyek wisata yang paling ramai dikunjungi di Austria. Menurut gua sih kalau soal mewah, rasanya masih mewah interior di Versailles, tapi Schonbrunn ini masih mengagumkan dan indah kok. Yang bikin gua agak kaget, ada beberapa ruangan favorit ratu yang menggunakan interior gaya Cina. Katanya jaman itu emang lagi style2nya.

Terus kalau senang sejarah bisa berjam2 di sini. Istana ini tempat Ratu Maria Theresa tinggal dan mengatur pemerintahannya yang saat itu sampai mencapai Kroasia, Hungary, dan daerah sekitarnya. Hebat ya, di sela2 kesibukannya sebagai ibu rumah tangga dengan 16 orang anak (yup, gak salah ketik) meski hanya 13 yang hidup hingga dewasa, dia masih bisa memegang tampuk kekuasaan dan perang yang berkepanjangan menaklukkan negara2 sekitar. Malah katanya kalau bukan karena harus melahirkan, ia bertekad maju ke medan perang sendiri.

Ruang-ruangannya juga satu persatu dideskripsikan nama dan fungsinya. Ada ruang khusus ratu bersalin, istirahat setelah bersalin, ruang bermain anak, ruang menjamu, ruang tidur suaminya, ruang nanny dll. Banyak juga lukisan2 dan perabotan yang masih autentik so kita gak boleh foto. Salah satu lukisan menggambarkan pesta besar yang diadakan ratu di mana Mozart kecil berumur 5 tahun datang untuk bermain piano. Ternyata kecil-kecil Mozart ini sudah menarik perhatian istana dan kaum bangsawan!

Kelihatannya Maria itu nama depan yang lazim saat itu, putri2nya antara lain Maria Anna, Maria Christina, Maria Elizabeth dsbnya sampai putri terbungsu Maria Antonia. Cukup familiar? Iya, dialah Marie Antoinette yang menikah dengan Louis XVI pada umur 14 tahun. Memang saat itu untuk menjalin hubungan dan mencegah peperangan, salah satu taktik adalah dengan saling mengawinkan putri dengan pangeran negara lain.

Meski merasa sayang, akhirnya kita dipandu oleh guide lokal keluar dari istana menuju taman. Tamannya juga luas dan indah banget. Sayang sekali lagi karena gua ikut tour, meski udah berlari2 gua gak sempat jalan sampai ke ujung melihat roman ruins:(

searah jarum jam : bagian depan istana ;
halaman depan dengan fountain
;
halaman belakang
;
di luar tetap pada antri beli es krim dengan suhu sekitar 8 derajat Celcius



Dua foto terbawah adalah halaman sampingnya istana ini.
Bayangin halaman samping aja seluas ini:P
Foto atas : The Monument against war and fascism (dkt alun2)

capek.. so to be continued....

15 comments:

Yenny Lesly said...

aduh elu mah enak banget ya jalan2 mulu.... Kapannnn ya gw bisa jalan2 gratisan? :D Pramugrai emirates itu arab putih ya? kalo arab putih mah pasti cakep ya...

Once in a Lifetime said...

@ Yenny : Lebih enak lagi kalau punya banyak duit terus gak usah ngandalin ada acara baru bisa jalan2 haha.. nggak ding, emang gua bersyukur banget dikasih kesempatan jln2. Arab putih seputih susu, terus matanya juga ada yang hijau, abu2 gitu. Seragamnya gak pakai jilbab, tp topi merah dengan selempang kain putih doang, moderat deh pokoknya. Rok juga biasa aja, gak panjang.

Mamana Clo said...

wahhh.. seru dapet kesempatan liat2 negara lain..

liat foto yang bagus2 gitu jadi kepikiran pengen beli DSLR hehee..

khatsa said...

Senengnya bisa sampe Vienna...ditunggu ya lanjutannya. Gue bayangin gimana ya kalo nglahirin 16 anak, tapi orang-orang jaman dulu beranaknya juga banyak2 ya...

Pitshu said...

kongress na ke LN terus senang naaaa~ ikoetttt....

AdeLheid said...

ngilerrrr waaa... bagus banget kayanya. Cuma bisa mati kutu kali ya klo jam 6 udah pada tutup semua gt. Kalo udah berkeluarga sih mgkn mending ada temennya buat ngobrol dirumah.. klo single?? :D
Awal2 aku ngga ngerti loh Vienna itu dibagian mana, kirain di Perancis LOL trus bingung apa hubungan austria sama kemaren ngurus visa hungray. Tapi setelah buka mbah Wiki baru ngerti LOL
Ditunggu lanjutannyaaa :)

Arman said...

keren abisssss...
kalo ngeliat kota2 eropa tuh rasanya gimanaaaa gitu ya. beda banget...

jadi pengen kesono... hehe

Pucca said...

keren el, lanjuttttt.. gua lagi terkagum2 ama ratu itu, anak 16 dan masih mau perang? ckckckck.. ibu2 skarang semuanya lemah donk menurut dia ya hahaha..

Leony said...

Satu2nya yang bikin gue suka dongkol kalo naek Emirates: NAEKNYA BARENGAN SAMA TKI. TKInya gayanya lebih sok daripada turis2, dan biasanya suka kampungan di pesawat (heran yah...).

Vienna bagus ya. Gue belum sempat ke sana, waktu itu cuma melipir ke Innsbruck doang, gak khusus ke Austrianya. Next time aaahhh, pengen jalan2 sendiri, plesiran bener2 :)

Once in a Lifetime said...

@ Xiao Yan : Emang DSLR lebih tajam ya, cuma ada lho teman pakai kamera biasa, tp orangnya berseni hasilnya bagus2 sampai disangka foto2nya dari DSLR.

@ Katrin : Mereka rata2 kan kawin muda Kat jadi masa reproduktifnya panjang. Kayak si marie antoinette juga dinikahkan umur 14 thn. Pikir2 kasihan amat ya, wanita jaman itu.

@ Pitshu : Haha.. ayok Pit.

@ Inge : Kalau bar dan pub ada sih yang buka sampai midnite, mungkin single2nya main ke sana. Tapi kalau cuma hang out di mall gak bisa deh:). Iya, Vienna mungkin kurang familiar ya, dulu kan kita sekolah panggilnya Wina:) Letaknya sebelahan tuh sama Jerman, Hungary dll

Once in a Lifetime said...

@ Arman : Gua belom pernah ke US sih, jadi gak tahu deh bedanya. Mungkin Europe tuh kesannya kuno, antik dan romantis??? Banyak lho turis dari US karena mungkin dpt vacation yang panjang? tapi kalau mereka pasti jalan sendiri, gak pake tour2 segala spt orang Asia.

@ Viol : Hehe.. nyentil ke gua dong ya, baru satu anak, si mbak berhenti udah mellow2. Hebat emang si ratu ini, suaminya kalah pamor. Patung2 pun banyakan profil dia di sana.

@ Leony : Haha.. nanti perjalanan pulang ada yang seru mau gua ceritain, tunggu ya!!

kartika said...

el...foto lu kecil amaatt...ga keliatan jelas

Unknown said...

Haiyaa..Mbak Elisa, cakep-cakep nian fotonya! Kongres apaan di Wina, Mbak?

Angel said...

wihh bagus bangettt :D disana lgi musim dingin ya? bersih banget yak xD

Pinkbuble said...

Wuaaaa wuaaaaaa...asik asik asik!!!!! Foto2 travelling!
Demen deh liatnya, karena blom ada kesempetan utk kesono gitu..dengan liat fotonya..jadi tau negara nya kayak apa.

Post a Comment