Friday, September 17, 2010

Netherlands in Thrill (part 2)

Tidur malam itu benar2 pulas lantaran sehari sebelomnya gua capek dan tegang, untunglah ada wake up call jadi nggak keblablasan sampai siang. Breakfast ternyata gak semegah makan di hotel Indonesia, mungkin juga karena bintang 3. Emang pilihan roti dan selai cukup beragam dan enak-enak, terus ada beberapa macam keju juga. Tapi 4 baki selebihnya cuma bacon, telur rebus, sosis dan scramble egg. Empat hari urutannya maupun isinya gak berubah, gak kreatif amat sih??

Acara konferensi di Amsterdam RAI exhibition and convention centre. Gua ke sini kalau naik bus maupun naik tram sama2 harus ganti metro ke sini berhenti di RAI station. Metro itu mirip2 train tapi dengan jarak lebih dekat, kalau train banyakan keluar kota. Terus ada beberapa bagian yang underground mirip MRT tapi mayoritas di atas tanah.

Sepintas soal transportasi di Amsterdam, mulai Juli tahun ini transportasi umum seperti bus, tram, metro memakai sistem chipcard. Untuk penduduk dihitung tarif perkm sedangkan untuk turis bisa membeli chipcard berumur 1 jam, 2 jam, 3 jam, 24 jam hingga 96 jam. Makin lama durasi tiketnya hitungannya pasti lebih murah/jamnya. Contohnya setiap kita naik bus GVB harus menempelkan chipcard tersebut di alat dekat pintu dan begitu pula saat turun. Kalau metro tempel di pintu masuk spt pintu masuk MRT. Di dalam moda transportasi juga gak usah takut tersesat, stasiun berikut selalu diucapkan dalam bahasa Belanda dan Inggris terus ada panel listrik bertuliskan stasiun/halte berikut. Pokoknya sangat praktis dan efisien deh.

Karena gua belinya I amsterdam card yang untuk 72 jam, maka dapat pula chipcard untuk 72 jam yang harusnya harganya 15,5 Euro. Terus selain free entrance 30 an museum, free canal cruise, potongan diskon berbagai atraksi juga banyak voucher2 misalnya gratis kopi, kue, gift, tiket ferry dsbnya. Hitung-hitung dengan harga 58 Euro kita bisa dapat benefit ratusan Euro lebih. Kalau museum gak mungkin bisa semuanya, mending pilih yang diminati aja. Terus voucher gratis roti, kopi dan kroket itu gua udah gak minat juga. Kali-kali ada yang mau kesana bisa intip di http://www.iamsterdam.com/en/visiting/iamsterdamcard.

Kongresnya sendiri lumayan. Sayang ada sisi menyedihkan yaitu silahkan lihat lunchnya. Bener sodara2, aneka sandwich dan hamburger padahal ajang kongres internasional gitu.. Kalah deh ama seminar skala Jakarta sekalipun di hotel2 spt Borobudur, Novotel, Sahid etc etc...Tobat, gua butuh yang laen gak harus nasi sih, pasta, steak juga boleh hiks hiks *ngelunjak* Yang nyebelin saat gua cerita ke hubby, bukannya trt bersimpati malah berbinar2, dia emang bs hidup dari roti aja. Bayangin 4 hari di situ pagi siang makan roti, sadisss...


Lanjut ke cerita jalan-jalan saban siang dan sore. Berikut ini tempat2 yang gua kunjungi di Amsterdam (tidak sesuai kronologis) :

1 Albert Cyup Market


Ini pasar terbesar dan tersibuk di Amsterdam. Agak2 mirip Ladies Marketnya HK, tp ini mulai dibuka dari pagi. Yang dijual pun lebih lengkap mulai dari buah hingga sayur2an, baju, tas hingga asesoris sepeda, waffle, keju, daging, seafood, alat pertukangan dsbnya. Seluruhnya sekitar 250 stand. Gua yang menyusuri dari ujung ke ujung berasa banget capeknya.

Barang di sini emang jauh lebih murah dari dept store. Contohnya jaket2 pasti di atas 200 Euro, di sini ada yang dijual 80 Euro (960 rb). Masih mahal menurut gua sih, dan takutnya jangan2 made in indonesia pula he..he..

2. Flower Market (bloemenmarkt)

Di sini sepanjang jalan yang pasti semuanya jualan bunga yang mayoritas bunga segar. Sayang musim tulip udah lewat..

3. Rijksmuseum
Museum terbesar di Belanda yang dibangun tahun 1876 ini emang masih direnovasi tapi ada wing yang dibuka dan pastinya ada lukisan yang pengen gua lihat "The Night Watch"nya Rembrant. Emang sebenarnya gua pecinta seni meski sayangnya bakatnya segini2 aja. Waktu kelas 1 SMP gua pernah les melukis terus pas SMA ambil ekskul juga seni rupa yang mana kita disuruh niru2 gambarnya Rembrandt.

Kontasnya orang Eropa sangat menghargai sejarah dan kebudayaan ya, mau2nya mereka antri panjang utk masuk museum (ternyata bukan cuma Nemo dan Rijksmuseum ini tp rata2 pasti museum itu rame). Mana karcisnya gak murah2 amat, 12, 5 Euro (150 rb), kalau gua sih cuma gesek kartu I amsterdam card.

Sebenarnya ada beberapa karya pelukis lain spt Frans Hals yang bagus2 juga lho tapi yang bikin gua tercekat ya lukisan raksasa "The Night Watch", emang bagus banget ya. Pengen rasanya gua sentuh *norak* tapi ada satpam yang tegak di sana, terus CCTV juga terpasang di berbagai sudut.

Btw banyakan yang di museum gak ada fotonya karena dilarang atau kalaupun boleh gak boleh pake flash.

4. Rembrandt's house


Lanjut dong ke rumah sang maestro. Sebelumnya udah cari tahu bahwa rumah ini yang dia sayang2i tapi akhirnya gak kebayar juga saking dia udah terlibat hutang. Rumahnya besar lho, terus orang dulu lucu ya, tempat tidurnya kayak di box gitu dan kecil pula. Ternyata dengar dari penjelasan di earphone, orang jaman itu percaya kalau tidur telentang bisa mati karena darah masuk ke otak ha..ha.. jadinya tidurnya duduk. Cocok deh mereka tidur di pesawat kemaren tuh yang udah bikin gua tersiksa. Terus lihat studionya juga dan ada film tentang cara membuat etching2nya. Etching tuh dibuat dari plat tembaga yang digrafir2 ama dia terus direndam dalam larutan kimia. Bagian yang digrafir tidak terlarut sehingga akhirnya jadilah cetakan. Menurut gua Rembrandt ini pinter banget ya, selain berbakat melukis dia juga bisa jadi businessman dengan memasarkan hasil cetakan etchingnya itu.

Tiket masuk 8 Euro (96 ribu rp)

5. Van Gogh Museum
Museum ini paling banyak menyimpan lukisan Van Gogh dan tertata rapi menurut kronologis jadi kita benar2 bisa melihat perkembangan bakatnya. Awalnya lukisan dia itu masih meniru lukisan2 jaman itu yang muram dan suram sampai akhirnya ia menemukan gayanya sendiri. Sangat menarik!

Tiket masuk 14 Euro (168 ribu rp)

6. Museum Our Lord in Attic
Sayang beribu sayang, gua udah pengen banget lihat dekorasi2 gereja Katolik yang tersembunyi ini tapi lagi direnovasi, jadinya malah lihat proses renovasi yakni bagaimana pakar mengupas marmer abad 19 menjadi asalnya abad 17.

Ceritanya abad 17 pada saat ajaran Katolik dilarang mengadakan misa di Amsterdam, ada seorang pengusaha yang taat membuat gereja Katolik di attic rumahnya, sebenarnya pemerintah pun tahu tapi menutup sebelah mata.

Tiket masuk 7 Euro (84 ribu rp)

7. Holland Casino
Ini mah kebetulan aja karena lagi hujan gede gua berteduh di lobbynya. Karena ingat buku Amsterdam card gua memberikan voucher masuk gratis senilai 5 Euro, akhirnya gua iseng masuk. Biasa aja, jauh lebih besar casino di Macau meski Holland Casino mengklaim dirinya sebagai casino terbesar di Belanda. Mana harusnya tiket masuk 5 Euro pulak.

8. Uikmarkt


Festifal yang diadakan tgl 27 Agustus hingga 29 Agustus ini memang cuma diadakan setahun sekali di weekend terakhir bulan Agustus. Jadi benar2 coincidence yang sangat menyenangkan. buat gua:D Banyak banget panggung2 yang ngadain konser gratis. Yang sempat gua tonton cuma konser orkestra musik klasik dan satu lagi konser jazz. Sayang gua ngejar waktu ke berbagai tempat, kalau nggak bisa kalap ada konser pop, ballet, dance dan sebagainya.

Terus juga ada stand yang menjual buku-buku dan tiket2 semua konser dan theatre di Amsterdam untuk tahun depan dengan harga diskon khusus. Gak heran rame banget udah kayak pasar kaget.

9. Canal Cruise


Kapal VOC depan Nemo dilihat dari canal cruise

Dengan I amsterdam card gua juga boleh milih mau naik canal cruise gratis antara Blue Boat Company maupun Holland International. Karena alasan praktis lokasinya yang di depan Central Station, gua milih yang kedua. Cukup asyik sih sekitar 1 jam kita dibawa keliling kanal2 menyusuri kota Amsterdam.

Tiket 13 Euro (156 rb)

10. De Bijenkorf
Ini dept store terbesar sekaligus termegah di Amsterdam yang terletak di bangunan indah dekat Dam Square. Barangnya bagus-bagus dan tentunya mahal-mahal. Bisa dibilang Esprit dan Benetton udah barang termurah di sana.

Sempat juga ke food courtnya yang mirip Marche dalam bentuk minimalis. Kita tinggal tunjuk2 bahan dan sayur untuk dimasak di tiap stand. Harganya antara 15-50Euro.

11. Waterloopein
Flea market ini kebetulan gua lewati waktu mau ke Rembrandt's house tapi karena hujan rintik2 gak ambil fotonya deh. Cuaca di Amsterdam emang kurang bersahabat. Pas lagi terik2nya dan gua lagi senang2nya foto bisa tiba-tiba hujan lho. Udah capek2 gua simpan lagi ke tas kamera pake jas hujan keluarin payung eh lima menit tiba-tiba berhenti.

12. Red Light District


Yang ini gua gak bisa berkata banyak lantaran ke sini dua kali bukan saat larut malam. Seingat gua dulu sewaktu ikut tour ada additional tour. Ceritanya sekitar jam 22-23 kita menyusuri lorong-lorongnya sambil bener-bener melihat jantungnya. Kali ini karena gua cewek sendiri, gua cuma sepintas lewat. Yang pertama karena penasaran, yang kedua karena kesasar mau nyari Chinese restaurant buat dinner *udah rindu stengah mati ama nasi*

Yang pertama kan masih sore jadi tenang2 aja, gua sempat masuk ke S*x Shop. Lucu2 barangnya bahkan ada lho pasta bentuk kamasutr*. Kalau gua bikin bento buat Denzel ke sekolah, gurunya pingsan gak ya hi..hi...

Yang kali kedua ini bener2 mengejutkan, pertama karena udah malam jam 7an, kedua gak direncanakan samsek karena pada saat gua berbelok ke satu jalan sempit, lagi nyari2 resto chinese yang direkomenkan tiba2 terpampang aneka wanita di etalase dengan baju atau lingerie nan minim. Hiksss tersesat rupanya. Btw di sini jangan sekali2 ngambil foto, bisa2 kamera kita dirusak. Jadi gua berusaha pasang tampang netral dan berusaha berbaur dengan kelompok yang pastinya lebih aman.

Mana gua sangka coba kelompok kecil yang gua kuntit diam2 malah berhenti untuk flirting ataupun mau transaksi dengan seorang cewek cantik dalam salah satu studio itu. Ampun, salah ngikut gua. Langsung gua loncat ke kelompok lain yang lewat dan kebetulan itu adalah dua orang turis dengan backpack yang besar sedang dishooting dan diwawancarai, jadi ada rombongan kameraman, aman dong hihi.. jangan2 ada muka gua yang manis masuk ke tv setempat juga :P?

Begitu nyampe ke persimpangan jalan besar, langsung gua memisahkan diri sambil bernafas lega. Gua kan udah browsing2, jangan jalan sendirian ke sini malam2 karena suka ada yang malakin duit untuk beli drugs, jadinya sereeem dong. Haiya gak jadi deh impian makan nasi malam itu:(

Terus masih ada yang gua bolak balik berkali2 antara lain Dam Square, habis emang tempatnya strategis buat cari makan dan sekedar liat2 dan foto2 pastinya..


Beginilah acara city tour ala Elisa selama di Amsterdam:) Masih ada 3 tempat yang gua kunjungi tapi letaknya di luar kota so posting terpisah aja ntar. Kesan gua sih kota Amsterdam cukup aman dan nyaman kok. Bahkan hotel gua yang katanya rawan itupun gua aman-aman aja. Cuma setiap gua turun dari halte tram mulai deh bulu kuduk merinding dan jalan cepat dimulai sambil parno rasanya diikutin mlulu ha..ha.. Dua hari terakhir gua mutusin naik bus aja karena haltenya jauh lebih dekat dari hotel, cuma 5 menit jalan kaki, meskipun lebih bribet karena harus ganti bus-metro-tram.

Cerita tukar menukar metro ini hari terakhir gua rekor salah naik metro 4 kali, dua kali salah jurusan, dua kali jurusan udah benar tp arahnya terbalik. Putar2 balik ke stasiun awal terus. Jadi serem sendiri berasa baca buku cerita yang seperti ini, pernah baca nggak? :..
bila anda mau naik metro arah A lanjutkan ke halaman 32, bila mau ke arah B ke halaman 78

Tp entarannya trs bolak balik halaman2 itu aja waks. Aneh ya, padahal awal2 malah gak pernah nyasar. Gpp, gua menghibur diri bisa jalan2 ke arah kota yang berbeda, tp sama aja ternyata ke arah selatan itu juga sepiiii banget. Mana gua satu-satunya orang yang turun dan nunggu di stasiun (kecil) sampai tram arah balik datang. Semakin larut jarak antara semakin lama, hal yang sama berlaku utk bus dan tram. Jamnya bisa dilihat di tiap halte kok, kalau gak salah setelah jam 18 atau 19 waktu nunggunya bisa jadi 2 kali lipat. Misalnya yang tadinya tiap 15 menit jadi tiap 30 menit.

Jangan terpengaruh cerita2 gua ya, ini hanya gara2 keteledoran dan kurang konsennya gua aja. Gimana pun klimaks ketakutan gua cuma malam pertama itu kok, selebihnya ada beberapa kejadian tapi masih jauh di bawah tension yang itu. Salah satunya di sekitar Dam square gua didekatin ama bapak2 Kaukasia setengah baya. Nggak tahu dia ngomong apa, gua nggak ngerti. Rasanya sih dia mabok soalnya megang botol bir begitu. Gua gak takut karena kan banyak orang, mungkin dia minta uang kali ya, atau apa soalnya udah gua geleng2 masih aja diikuti. Akhirnya gua bentak, "Don't follow me!" baru dia pergi:P

Terus kesan gua orang Belanda itu disiplin dan rada kaku. Contohnya ada kolega yang minta tuker kamar (gak jelas alasannya) gak dikasih sama sekali lho, alasannya bukan karena gak ada kamar kosong tp katanya emang sistem begitu. Terus kalau ngantri masuk museum kan rata2 ngantri tuh, nah biar kata hujan bukannya bikin barisan yang miring tapi masih di tempat beratap, mereka dengan kaka kiki kaku bikin antriannya yang tegak lurus dengan pintu masuk. Emang sih yang antri turis2 tp yang ngatur kan satpam Belande he..he.. Tapi kelebihannya prianya cukup sopan dan gentleman, di mana-mana selalu gua dibukain pintu, dan didahulukan keluar.

to be continued....


10 comments:

Yenny Lesly said...

Wah Lis, gw kalo disuruh ke musium sih bisa ketiduran deh...wkkwkwkw... Biar kata lukisannya bersejarah tetep aja gw bakalan bosen banget... Gw mah milih di pasar aja deh, gak belanja juga gpp tapi setidaknya gw gak bakal mati bosen :D

Arman said...

kalo negara bule emang gitu ya. rata2 makanannya cukup roti2an doang. breakfast di hotel juga gak seheboh di hotel2 indo ya. :D

Veny said...

ha22 ember kl org asia krg afdol de kl b'fast cuman roti2an , emang kalah set deh mrk soal makanan hi22

kl org eropah emang cinta banget ama museum beda sama org kita , masuk museum bahh mending kabur shopping ha22 . Meski g jg ga gt minat museum tapi mendingan g masih bisa menyimak n mau tau juga kl diajak ke mueseum

Pitshu said...

ada kapal VOC kok ga di boom jeung ?! itu yang dulu dipake ke negara kita kah ?! wakakakaka...
duh.. pasar disana bersih sekali yah! ujan pun tak akan becek :)

Once in a Lifetime said...

@ Yenny : Kalau gua di dept store itu bosan juga lho Yen, bosan gak bisa beli karena mahal ha..ha..

@ Arman : Iya nih, kalau di US gimana?

@ Veny : Roti sih gpp Ven, sebagai appetizer sebelom bubur, nasi goreng, omelette dsb dsb.. Gua jg bukan peminat berat tp kalau kayak yang gua datengin kemaren masih menarik bagi gua sih. Jadi ingat dulu jaman SMP menderita banget dipaksa study tour ke museum ha..ha..

@ Pitshu : Sbg bentuk protes, gua gak masuk tuh ke kapalnya padahal ada voucher 50% dari I amsterdam card he..he.. ngga ding emang gak sempet aja. Mereka bangga banget lho ama VOC karena pernah menjadi perusahaan perdagangan terbesar di dunia.

Yulia said...

terakhir gw ke amsterdam, sistem tremnya masih yg bentuk cap. terus dia bakal cap kita base on honesty lho. wah, sudah berubah ya. pergi lagi ah ntar

Pucca said...

ternyata mereka kurang kreatif ya el, coba kalo disini begitu ujan langsung bubar deh itu antrian bikin antrian baru di bawah atap hihi.. kalo dipaksa antri malah satpamnya yang diomelin hihihi..

seru juga ke belanda, gua sih pengen suatu hari bisa ke eropa jalan backpacker berdua ama david, tapi pengeeeen mulu gak tau kapan kesampaian hihihi.. mungkin klao udah pensiun hahahha..

Angel said...

itu canal cruise nya bagus banget! :D
haha bener kata veny, kalo cuman roti kurang afdol. ga nendang :))

Once in a Lifetime said...

@ Yulia : iya gua google juga katanya dulu pake cap, tp kasian supirnya repot dong ya, kan gak pake kondektur.

@ Viol : Kalau masalah gak mau susah, gak mau repot emang orang Indonesia jagoannya he..he.. pasti ketemu ide/ akal. Tapi kalau bule di sana meski udah tua sekalipun ikut ngantri lho, gua kagum deh secara beberapa kali gua jongkok saking udah pegel jalan masih harus berdiri ngantri:P

@ Angels : Ha..ha iya tuh, sesekali boleh deh tapi kalau terus menerus ampun deh:) Canal cruise kapalnya emang bagus2.. malah ada yang utk dinner romantis jg lho.

Papoyz said...

asyik banget!

Post a Comment