Friday, April 29, 2011

Budapest

(Kemaren gua lupa mention bahwa Seegrotte itu juga tempat settingnya film Three Musketeers Disney yang dibintangi Charlie Sheen. Gua aja udah lupa apakah gua nonton dulu gua nonton film ini atau nggak. Tapi ada teman yang ingat adegan2nya apa saja di situ.)

Hari terakhir sebelum pulang, kita menyempatkan diri tour ke ibu kota Hungaria yaitu Budapest. Perjalanan sekitar 3 jam dan melewati Parndorf, terus masuk ke sebagian kecil daerah Jerman baru akhirnya masuk Hungaria. Sebenarnya bisa saja tanpa melewati daerah Jerman tapi via jalan biasa, bukan highway.

Meski lewat 2 border, tidak ada kok tanda spesifik yang menunjukkan hal tersebut, paling di sekitar rest area ada sisa-sisa bangunan imigrasi yang sudah terlantar. Sejak ada sistem visa Schengen (Schengen Staten), emang sangat memudahkan untuk turis2 spt kita yang mau pesiar ke negara2 tetangga:) Meski begitu Hungary belum masuk dalam Uni Eropa lantaran status ekonominya yang masih tertinggal, makanya mata uang juga tidak memakai Euro.

Sungguh kebetulan pula tanggal 15 Maret itu merupakan hari Revolusi Hungaria, seperti hari Kemerdekaannya kita. Jadinya emang begitu memasuki kota, terlihat pawai berkuda, orasi-orasi dan panggung ria gembira di sudut-sudut kota. Nggak tahu harus senang atau sedih sih, lantaran selain emang suasana meriah tapi banyak jalanan ditutup. Kota Budapest sesuai namanya terdiri dari dua wilayah yakni Buda dan Pest yang dipisahkan oleh sungai Danube. Ada beberapa jembatan yang menghubungkan termasuk jembatan Szechenyi (Chain Bridge) yang paling tua dan paling indah ditutup demi keperluan pawai dan lautan ribuan manusia yang mengiringinya . Jadinya kita harus mutar ke jembatan lainnya yang paralel tapi semua crowded oleh mobil. Sempat stuck sejam di bus tapi gua sih asyik aja lihat view yang jarang2 ini. Cuma ada deh, anggota tour yang misuh-misuh pengen balik aja ke Parndorf buat belanja. Are you kidding me? *tepok-tepok jidat*.


Jembatan dilihat dari tunnel, lihat orang2 yang berpawai

Secuplik suasana pawai

Nasionalis, semua memakai pita bendera

Nuansa Budapest ini beda banget lho sama Vienna, tapi tetap indaaah banget makanya masuk dalam daftar UNESCO Heritage lantaran keindahan budaya dan arsitek bangunannya. Sayangnya sisa2 kejayaan komunis masih menampakkan diri dalam kekelaman kota. Ada beberapa gedung indah yang terlihat suram, mengelupas dan seakan-akan terbengkalai.

Salah satu sudut Pest dengan rel tramnya

tramnya kuno banget ya?


patung singa di depan restoran Chinese yang kontras dengan latar belakang Eropa Timur

Habis makan siang kita memulai city tour dipandu oleh seorang tour guide lokal. Btw lunch di Chinese restaurant yang katanya kerap dikunjungi Andy Lau lho, ada banyak foto2nya yang dipigura.

Berikut yang dikunjungi/ dilewati :

1. Buda/ Castle Hill
Rasa-rasanya semua warga Budapest tumpah ruah ke Buda hill hari itu, lantaran ingin mendapat view yang bagus ke arah Pest. Konsekuensinya bus kita juga tidak bisa melaju ke puncak tapi di kaki bukit. Bagi yang cacat atau lansia ada lift khusus yang bisa buat menghantar ke atas, kalau gak salah bayar. Tapi gua lihat warga-warga yang lansia dan anak-anak kecil juga kuat lho mendaki ke atas. Bukan mendaki beneran cuma menyusuri jalan-jalan melingkar ke atas. Tapi anggota2 tour ada yang memilih ngendon di bus dan absolutely miss these breathtaking views :

Parliament House

Buda, Pest and Danube between

May be some kind of museum, don't have time to find out!

Patung komposer terkenal di Hungary, Kodaly.

Di sini juga ada Buda Castle tapi gak sempat foto-foto lagi. Gak sempat juga nanya-nanya soal sejarah atau apa pun. Di atas kita cuma diberi waktu 15 menit buat foto2. Siksaan banget buat gua, antara keinginan untuk menjelajah sebuah desa tua seperti di bawah ini :

dengan ngambil2 foto2 di atas hiks hiks. Kata tour guide sih desa tua ini aslinya emang kota Buda sejak berabad-abad yang lalu, cuma sekarang jadi obyek wisata dan aneka toko. Lihat jalan-jalannya masih berbatu-batu. Kemarin itu ramai banget lantaran di dalamnya juga ada panggung gembira. Sayang gua gak sempat masuk ke dalam, cukup puas ngambil foto di mulut jalan.

2. Fisherman Bastion
Ini tempat yang cuma selintas lewat dilihat dari bus. Merupakan teras bergaya neo Gothic dan Roman dan masih bagian dari Castle Hill. Bagus bener ya hiks hiks, hopefully next time I'll revisit.
foto diambil dari www. panoramio.com

3. Heroes Square


Monumen ini dibangun tahun 1896 untuk memperingati 1000 tahun yang lalu Hungaria pernah berjaya menduduki area Eropa Tengah termasuk Austria, Slovakia, Rumania, Ukraina, Serbia, Kroasia. Terdiri dari dua monumen berbentuk setengah lingkaran dengan simbol2 sbb di atasnya : War & Peace, Work & Welfare, Knowledge & Glory. Selain itu ada patung-patung raja, pemimpin dan orang-orang terkenal dari sejarah Hungaria. Masa si Tour guide bilang salah satunya adalah si Drakula. Waktu gua deketin namanya sih bukan Vlad Dracula tapi yang lain kadung foto2:)

4. St. Stephens Church
Gereja ini tergolong relatif 'baru' karena selesai dibangun tahun 1905 setelah dibangun selam 50 tahun dengan gaya neo-renaissance. Yang unik di langit-langit dekat pintu masuk tercantum lambang-lambang zodiak, sungguh perpaduan yang tidak biasa karena setahu gua gereja biasanya tidak menyetujui ramalan2 zodaik kan?


Gereja ini dinamai berdasarkan nama raja Kristen pertama di Hungaria yakni Raja Stephen/ St Stehen I. Begitu masuk ke dalam, gua terkagum-kagum dengan interiornya. Gereja ini bersama Parliament House merupakan dua bangunan tertinggi di Budapest yakni 96 meter karena menurut peraturan tidak boleh ada bangunan yang lebih tinggi dari 96 meter.

Bagian eksterior gereja


aslinya lebih indah lagi. Sulit atur cahaya karena gelap.

Dome

Setelah itu sih lewat lagi beberapa tempat spt St. Mathias church, Museum of Terror dll. Foto-foto yang gua ambil dari bus juga kurang bagus. Sayang sekali kota seindah ini harus diselesaikan dalam waktu kurang dari 6 jam (ingat kan kalau bus harus selesai dalam 12 jam). Next time I'll revisit.....


Beautiful journey .. Good Music.. Think my life is fullfilled


13 comments:

Journal Mommy Yenny said...

hohoho..blm sempet dapet kesempatan meninjau eastern europe...
foto nya bagus-bagus koq, El :)

Pitshu said...

yah itu alasannya kenapa g suka banget ama Gereja Blok Q, soalnya disain dalam na dari batu2 gitu, mirip ama gedung2 yang ada di photo wakakaka ^^

Anonymous said...

Wowwww...keren El. Europe itu kotanya klasik banget yah, terus bangunan2nya juga keren2. Mungkin buat yang tinggal disana dah pada bosen kali yah, hehehe.

Arman said...

sungai danube nya ini yang dijadiin lagu blue danube ama strauss bukan ya? kalo iya, kok ternyata sungainya biasa aja ya.. hehehe

Veny said...

bgaus2 scenary nya El. g perna liat potonya juga wkt sodara g kesana . emang keren yah

Pucca said...

kereeen.. kalo lu bilangnya next time I'll revisit, kalo gua bilangnya, kapaaaan yah gua bisa ke sana?? wkwkwk..
kalo tau dokter bisa jalan2 terus, gua kan dulu jadi dokter aje hehehe.. dulu gak ada yang bilang sih :P

Angel said...

kerennn banget kotanya! Kesannya kuno ya. bangunan tua semua

Unknown said...

Itu Fisherman Bastion-nya mirip kastil di film putri-putrian Disney yang suka gw tonton jaman baheula.. Tapi kalo mau masuk kayaknya nggak dapet waktunya, Mbak. Gw rasa peserta-peserta lain lebih kemecer kepingin belanja ketimbang motretin bangunan-bangunan kuno. Indonesia banget.. :p

Once in a Lifetime said...

@ Yenny : Makasih Yen, emang Eropa Timur kan ekonominya gak maju, mungkin jarang ada deal2 bisnis ya?

@ Pitshu : Emang gereja Katolik bagus2 arsitekturnya ya, Pit. Dulu waktu gua PTT di Samosir, bangunan terindah di sana mnrt gua gereja Katoliknya.

@ Linda : Iya, terus heran lihat nih turis2 ngapain foto2 rumah kita melulu haha.. Kayak bule kalau ke Indonesia kan senengnya nyusurin bedeng2 dkt rel KA trs foto2 kekumuhan di sana, sampai katanya ada tour khusus, gua sampai heran kok ada yang tertarik, tyt orang tuh seneng ama yang gak biasa dilihat.

Once in a Lifetime said...

@ Arman : Iya, kirain bagus kayak apa ya hehe, tp emang sungainya panjang dan bersih banget.

@ Veny : bener, Ven. Cousin elo yang suka jalan2 itu ya?

@ Viol : Haha.. bisa aja elo. Byk kolega yang gak suka jalan2 tuh:P Katanya sayang ninggalin praktek.

Once in a Lifetime said...

@ Angels : Soalnya pada ngelotok gitu catnya, kalau Vienna meski bangunan tua tp terpelihara.

@ Vicky : Mungkinkah Disney terinspirasi ama Bastion ini haha..

khatsa said...

Tepok jidat juga buat yang milih ke Pandorf...itu kan ciri khas turis indonesia,el...ga kuat kalo liat toko hahahaaa... Memang gw akuin kalo jalan itu lebih enak ga ikut tour...Smoga bisa sgra mengunjungi europe nih gw, kpengen naek Eurail...

Leony said...

Langganan deh orang Indonesia. TOKO TOKO TOKO. Yang diincer juga barang yang di Indonesia ada. Aneh!! Bahkan saat ziarah ke Holyland, sama aja gitu, yang dicari: Shoppingnya kapan nih ?? Padahal orangnya pelit loh, cuma gaya aja dikit2 nanya shoppingnya dimana. Ikut tour itu enak benernya, tapi tergantung sama Guide dan temen-temennya. Kalo temen2nya asik, pasti berkesan!

Post a Comment